#Eaaa – Coboy Junior dan Winx (Part 8)

Maafkan aku, Salsha!

Intro lagu C. I. N. T. A mulai berdendang di konser Boys Meet Girls. Coboy Junior memasukki panggung dengan sejuta pesona. Larik demi larik keluar dari mulut mereka. Irama demi irama beralun di ribuan penonton. Melodi bernyanyian riang di dalam microphone mereka.

Lagu Cinta ini seolah melambangkan sebagian perasaan personil Coboy Junior dan Winsx, yupz… terutama Bella. Di konser inilah dia bisa merasakan memiliki Iqbaal untuk sesaat. Mata cowok itu tidak akan lepas dari. Tidak pula menghindari dari tatapan cintanya.  Saat ini hanya ada dirinya di dalam pikiran Iqbaal.

 

Sementara itu, ada perasaan berbeda dari salah satu personil Coboy Junior. Tidak ada yang menyadari kalau sosok leader boyband tersebut memiliki getaran asing di hatinya. Sosok yang digengam kini begitu terasa istimewa. Gadis itu bagaikan menghilang sosok Prilly di hatinya. Padahal beberapa hari yang lalu, dia hanya menganggap cewek itu sebagai adik. Tapi waktu terus berputar dan mengubah segala rasa hatinya. Akankah rasa itu mengkhianati rasa cinta kepada Prilly? Entahlah, hanya waktu yang bisa menjawabnya. Saat sekarang Bang Kiki hanya ingin menjalani kehidupan cinta monyet ini dengan apa adanya.

 

Di lain pihak pula, Bastian hanya melirik Bella dan Iqbaal dengan rasa cemburu yang mengejolak. Hatinya bak teriris melihat bibir Bella selalu tersenyum lebar. Hatinya seolah memberontak ketika Bella memberikan permen kepada sosok laki-laki itu. Bukan hanya Bella yang membuat hatinya bercampur aduk, Steffi – yang selalu dianggap adik – pun membuat hatinya terbakar emosi. Genggaman erat cewek itu kepada leader mereka membuatnya dalam kondisi badmood tingkat dewa. Dia yakin, Cassie pun bisa merasakan kekesalannya saat ini. Yap, cewek itu hanya bisa diam dan tetap menebarkan senyum kehadapan penonton.

Namun berbeda dengan berbagai gelora yang ada di dalam hati personil-personil tersebut, Salsha dan Aldi sangat menikmati performance ini. Yeah, saat inilah mereka bisa menunjukkan status mereka di hadapan publik. Setidaknya mereka bisa memberikan sedikit keterangan mengenai kedekatan mereka saat ini.

 

“Makasih Salsha, you are beautiful,” seru Aldi ketiak irama lagu C.I.N.T.A berakhir. Spontan seluruh comate langsug histeris. Tidak ada yang menyangka cowok kalem itu akan mengucapkan kalimat tak terduga tersebut. Siapa sangka sosok Aldi seolah berani mempubliskan status hubungan mereka.

Salsha hanya bisa tersenyum malu. Dia juga sungguh tidak percaya dengan perkataan sosok di sampingnya kini. Aldi berani mengatakan kata – yang bisa bermakna lain – di hadapan publik. Meskipun seperti itu, di dalam hatinya sangat berbunga-bunga. Rasanya dia ingin memeluk dengan erat. Dia ingin merangkul hangat cowok itu. Tapi hal itu sungguh mustahil untuk sekarang apalagi dihadapan para Alovers.

“Maaf bila ini mengganggu, tapi aku hanya ingin mengungkapkan perasaanku saat ini,” ujar Aldi sebelum balik ke belakang backstage.

Salsha mengembangkan senyum lebar. Dia mengantarkan kepergian dengan rasa berkecambuk. Cinta membuatnya sedikit buta dengan suasana. Hampir saja, pemikiran romantis itu menghilangkan akal sehatnya. Sungguh, mencinta dan dicintai merupakan hal terindah yang diberikan Maha Kuasa untuk umat manusia.

*&*

Konser Boys Meet Girls selesai dan syuting kembali berlanjut. Ternyata sejak kolaborasi tersebut, banyak sekali perubahan yang terjadi. Iqbaal menjadi lebih banyak diam. Pikiran untuk mendapat cinta Salsha semakin merajai hatinya. Sementara Bastian lebih sering uring-uringan takkala Bang Kiki mendekati Steffi. Steffi pun telah mengambil keputusan gila yang membuatnya melakukan pengorbanan. Yeah, pembaca pasti tahu maksudnya. Yupz… dia berusaha mendekati Iqbaal agar Bastian bisa berada di dekat Bella. Di mana ada Iqbaal, dia selalu mendekat kepada cowok itu. Sedangkan hubungan Bang Kiki dan Prilly sudah sedikit renggang. Meskipun belum ada perkataan “putus” dari mulut mereka, tapi hubungan di antara seolah terlihat sebagai pertemanan biasa. Bukan hanya hubungan Bang Kiki dan Prilly, hubungan Cassie dan Naufal sudah pupus di tengah jalan. Hubungan percintaan mereka tidak dapat diselamatkan. Hanya hubungan Aldi dan Salsha yang bergejolak bahagia. Lihatlah foto di bawah ini!

Wajah mereka selalu berseri-seri seolah tidak ada beban berat yang merusak hati. Hanya ada seuntai senyuman yang mengukir indah di wajah. Namun kebahagiaan Salsha dan Aldi tidak bisa membuat beberapa orang ikut nimbrung dalam kebahagiaan tersebut. Saat ini wajah Iqbaal di tekuk dan super-duper badmood. Dan tentu wajah cemberut itu akan membuat Bella semakin melakukan gencar melakukan pengorbana.

“Bella ke mana?” tanya Bastian dengan kepala celingak-celingkuk.

Ah, baru sadar! Memang sejak waktu persiapan syuting, Bella tidak kelihatan. Biasanya cewek itu selalu ontime dalam setiap pekerjaan. Hal itupula yang membuatnya menjadi putri Kidzania 2010. Tapi sekarang, wajah imut tersebut tidak tampak. Ke manakah gerangan?

“Coba aku telepon dahulu?” ujar Salsha menjauh dari Aldi. Dia beranjak mengambil ponselnya yang dititipkan kepada Om Jimmy.

Tidak beberapa, ponsel itu telah tergenggam indah di tangan. Dia mencari nama Bella di kontak ponselnya dan meletakkan benda segiempat tersebut di telinganya.

“Tidak diangkat!” seru Salsha dengan wajah kecewa. “Coba aku BBM dulu, siapa tahu dia akan membalas,” lanjutnya sembari mengetikkan beberapa kalimat.

“Kalian cari Bella?” tanya Om Roy yang tiba-tiba sudah ada dihadapan mereka.

Semua personil Coboy Junior menganggukkan kepala serempak. Mereka memang sedang mencari Bella. Wajar, biasanya di kala waktu seperti ini, Bella pasti sudah tertawa dan mengeluarkan kecerewatannya. Namun sekarang cewek kecil itu tidak tampak batang hidungnya.

“Dia masuk rumah sakit. Kata mamanya, dia pingsan karena kecapekkan,” ujar Om Roy menjelaskan.

“Hah! Benarkah?” ucap Bastian terkejut. Wajahnya terlihat sangat khawatir.

“Ya, pagi tadi dia dibawa ke rumah sakit,” ucap Om Roy meyakinkan.

“Kalau begitu,  selesai syuting kita jengguk Bella yuk!” ujar Salsha.

“Oke!” jawab personil dan Coboy Junior serempak.

Pembicaraan singkat itupun berakhir. Mereka pun bersiap-siap untuk pengambilan scene. Syuting sinteron kali ini, sosok Raya tidak akan ditemukan para pencinta sinteron Hanya Kamu. Yeah, pengambilan scene ini tidak ada sosok Bella. Sosok Raya yang imut dan girly akan menghilang untuk sesaat.

*&*

Bella menghela nafas panjang. Ruangan rumah sakit ini terasa  sangat luas. Suasana sunyi sepi ini membuat pikirannya sangat jenuh. Mama dan papanya sudah pulang ke rumah. Seharunya kakaknya yang menjaganya, tetapi sosok itu tidak tahu keberadaannya. Dia pun sudah mengirim pesan untuk Iqbaal. Sampai sekarang pun, tidak ada satu balasan yang diterimanya. Padahal dia sangat berharap, sosok itu bisa memberikan perhatian lebih di masa-masa sulitnya kini.

“Bella,” teriak Salsha dengan riang. Cewek itu langsung merangkul Bella erat.

Bella tersenyum bahagia. Akhirnya orang yang ditunggu-tunggu datang juga. Semuanya ada kecuali… Iqbaal. Di manakah dia? Bella mencelingak-celingkukkan kepalanya. Berharap cowok manis tersebut hadir dan tersenyum kepadanya.  Waktu terus berlalu, namun sosok itu tidak kelihatan juga. Dia benar-benar tidak datang hanya untuk sekedar menjengguk dirinya.

“Iqbaal sedang pergi ke talk show bareng Steffi,” ucap Bastian yang menyadari sikap Bella yang kehilangan sosok Iqbaal.

“Oh… “  ujar Bella meng-oh panjang. Dia sedikit kecewa.

“Bagaimana keadaan kamu?” ujar Bang Kiki dengan wajah sedikit khawatir.

“Sudah agak baikkan kok, Bang!”

“Memangnya kamu sakit apa sih? Bener hanya kecapekkan?” timpal Cassie dengan wajah khawatir juga.

Bella menganggukkan kepala pelan. “Iya. Kata dokter, aku hanya kecapekkan saja kok”.

“Kapan kamu akan sembuh?” tanya Salsha ramah.

“Iya, kapan kamu akan kembali sembuh dan syuting. Tidak seru bila tak ada kamu!” timpal Aldi.

“Mungkin dua hari lagi aku akan kembali ke rumah dan syuting,” jawab Bella dengan ramah pula. “Aku senang kamu memperhatikanku, Di!” ujar Bella lagi membuat Salsha tersentak.

“Sama-sama,” balas Aldi dengan wajah innocent.

Salsha hanya terdiam. Betulkan pemandangan dan percakapan ini untukknya dan untuk mereka? Ditatapnya Bastian, cowok itu sedikit shock juga, tetapi dia mencoba menetralisasikan bahwa perkataan itu hanya perkataan biasa. Dia pun mencoba untuk bersikap seperti itu, tapi sia-sia belaka. Rasa cemburu ini tidak dapat dipungkiri. Hatinya seolah merasakan dikhianati. Diliriknya Bang Kiki dan Cassie, dua sosok itu hanya bersikap biasa saja – dalam arti yang lain. Yang jelas, perkataan Bella itu memiliki makna berbeda untuk setiap orang, khususnya dirinya.

“Hari sudah sore, kami pulang dulu ya!” ujar Bastian sembari berlalu. Tampak sekali kalau dia sedang badmood. Sikap uring-uringan itu menjadi bukti yang tidak dapat dibantah.

Salsha menghela nafas lega. Akhirnya mereka pulang juga. Dia sudah tidak tahan melihat pemandang dan perbincangan yang seolah tidak diketahuinya. Dalam hatinya, dia selalu bertanya-tanya. Apakah kekasih Aldi itu Bella atau dirinya? Ah, sudahlah. Salsha mencoba berpikir realistis.

Satu per satu orang mulai ke ruang dari gedung putih itu. Bella menjadi merasakan kesepian. Tetapi didasar relung hatinya merasakan sangat sakit. Sosok Iqbaal tidak datang. Dia merasakan rasa kecewa yang luar biasa. Namun bukan hanya itu saja. Wajah Salsha yang sedih membuatnya terluka. Jujur, dia tidak ingin menyakiti Salsha atau siapa pun. Tetapi tidak ada cara lain. Membahagiakan orang yang dicintai memang butuh pengorbanan. Termasuk mengorbankan persahabatan yang sudah terjalin erat.

“Sha, tunggu sebentar!” cegah Bella ketika Salsha hendak membuka pintu.

“Ada apa?”

“Maafkan aku!” ucap Bella dengan mata berkaca-kaca.

“Maksud kamu?” Kata Salsha tidak mengerti. Dia binggung dengan arti kalimat maaf itu. Banyak makna-makna tersembunyi yang tertanam di dua kata tersebut.

“Lebih baik kamu cepat bergabung ke teman-teman, nanti kamu tertinggal loh!” seru Bella tidak menjawab pertanyaan Salsha.

Salsha hanya terpaku dalam diam. Perlahan kaki mulai beranjak. Samar-samar panggilan Aldi membuatnya harus pergi menjauh dari Bella. Sebenarnya dia ingin bertanya banyak tentang perkataan itu. Pasti ada sesuatu yang disembunyikan. Tapi apa? Salsha benar-benar binggung dengan pemikiran Bella saat ini.

*&*

GO TO MAKASAR!

Sekarang personil Coboy Junior dan Winxs sedang berada di Bandara Soekarno-Hatta. Beberapa jam lagi, pesawat mereka akan berangkat menjauhi kota Jakarta. Untuk Greet and Meet kali ini, Coboy Junior dan Winxs akan melakukan konser bersama. Dan saat ini mereka lagi bersiap-siap untuk memasuki pesawat.

“Hei, foto dulu yuk!” ucap Cassie sembari memamerkan kamera barunya.

“Yuk! Kapan lagi kita bisa foto di bawah pesawat. Biasanya kita kan selalu sendiri-sendiri saat Greet and Meet,” setuju Bang Kiki.

“Kalau begitu, kita ambil posisi dulu,” ucap Bastian menimpali. “Cassie, minta tolong Om Jimmy saja untuk memotret kita,” lanjutnya sembari menunjukkan wajah Om Jimmy yang cengar-cengir.

“Oke, kalian siap-siap ambil posisi ya!” ujar Cassie sembari memberikan kameranya.

“Di, kamu didekatku dong!” pinta Bella tanpa malu-malu.

“Tapi aku mau didekat Salsha,” tolak Aldi sembari memandang Salsha.

“Tidak apa-apa kok! Kamu di samping Bella saja,” ujar Salsha memberi izin.

Huh! Aldi menghembus nafas kecewa. Padahal dia ingin selalu berada di sisi Salsha. Yah, tetapi Salsha sepertinya tidak seperti itu. Akhirnya dengan terpaksa, dia berdiri di samping Bella. Jujur, dia sedikit menyadari ada yang berbeda dengan gadis penyuka warna pink ini. Sudah beberapa hari, Bella seolah selalu ingin dekat-dekat dengannya. Bukankah dia menyukai Iqbaal? Tapi mengapa sekarang sosok itu ingin berada di sampingnya?

Aldi tersentak. Tangan Bella yang merangkulnya membuatnya menjadi salah tingkat. Apalagi senyuman Bella menghilangkan status percintaan dengan Salsha saat ini. Tanpa sadar, dia pun merangkul erat tubuh mungil cewek itu. Bukan hanya rangkulan, Bella pun mengajaknya untuk duduk di blok kursi yang sama. Dan tetap saja semula dia menolak, tetapi… Yap, Salsha mengizinkannya.

Sebenarnya Salsha ingin menolak semua permintaan Bella – yang membuat hatinya jengkel. Namun tidak tahu mengapa, mulutnya selalu memberikan persetujuan. Apalagi perkataan maaf Bella masih terngiang-ngiang di telinga. Dia masih belum mengerti dengan beberapa kata itu. Saat ini dia hanya tahu kalau ada masalah yang sedang dihadapi Bella. Dan mungkin dia membutuhkan seseorang untuk menenangkannya. So, untuk sekarang dia akan membiarkan Aldi untuk menemaninya. Setidaknya dia ingin meringankan beban Bella, yah meskipun dia harus menahan bara cemburu di hatinya.

*&*

Beberapa personil Coboy Junior dan Winxs telah berkumpul. Saatnya makan malam. Hanya Aldi, Iqbaal, Bastian dan Bella yang belum tampak wajahnya. Salsha sudah mengirimkan pesan dan BBM kepada kekasihnya itu, namun belum ada balasan yang menderingkan ponselnya. Padahal saat ini, dia ingin Aldi duduk di sampingnya sembari tersenyum. Tidak tahu sejak kapan, dia merasa kesepian. Sosok Aldi yang bersama Bella membuatnya hati kacau-balau dan kegalauan tingkat dewa.

“Sorry telat!” ucap Bastian sembari duduk tepat di samping Steffi.

“Maaf, Bas. Ini tempat Iqbaal. Tadi dia menyuruhku untuk mengambil tempat untuknya,” jelas Steffi sedikit mengusir.

Bastian mengeryitkan alis tinggi. Sejak kapan sosok Iqbaal menjadi prioritas cewek itu. Setahunya, hanya dia yang selalu dekat dan berada di sisi Steffi.

“Maaf!” ujar Steffi lagi.

Bastian hanya tersenyum sedikit. Dengan rasa kecewa, dia pun beranjak pindah dan duduk di samping Bang Kiki. Dan tidak tahu mengapa, wajah leader mereka tersebut sedikit ditekuk. Matanya menatap lekat wajah Steffi yang sedang memainkan ponselnya.

UGRH! Ah, ada apa nih? Hati Bastian bak teriris. Tatapan lekat Bang Kiki membuatnya merasakan sesuatu yang berbeda. Ada rasa cinta yang terpancar dari manik tersebut. Yeah, tidak tahu sejak kapan, Steffi menjadi istimewa untuk Bang Kiki dan… yupz termasuk dirinya.

“Maaf, aku telat!” ucap Iqbaal memecahkan kesunyian. Sosok itu langsung mengambil tempat di samping Salsha.

“Maaf, Bal. Tempat itu adalah tempat Aldi. Bukannya tadinya kamu titip tempat di samping Steffi,” ujar Salsha dengan wajah binggung.

Iqbaal mengerutkan kening. Wajahnya memancarkan aura kebinggungan. Bastian yang melihat ekspresi itu menjadi sangat terkejut. Mengapa Steffi berbohong? Bukankah dia tahu kalau Iqbaal hanya menyukai Salsha. Dia bahkan tidak pernah melirik cewek manapun –termasuk Bella – yang selalu berada di dekatnya. Bang Kiki pun sama terkejutnya. Dia tidak menyangka kalau Steffi memiliki debaran cinta kepada cowok kurus tersebut.

“Bella ke mana?” tanya Bastian membuat suasana sunyi itu mereda sesaat.

“Tadi aku melihat Bella masuk ke mobil bareng Aldi. Sepertinya mereka mau pergi,” ucap Iqbaal polos.

“Bareng Aldi?” tanya Salsha tidak percaya yang didengarnya.

Iqbaal menganggukkan kepala mengiyakan. Suasana kembali mendadak sunyi. Bahkan suasana sunyi itu terlihat mencekamkan. Perkataan biasa – yang seharusnya biasa – menjadi problema yang tidak terbayangkan dalam benak mereka. Akankah ada kisah yang rumit dalam hubungan percintaan mereka? Ataukah ada alasan lain yang membuat Bella dan Aldi berpergian dengan menggunakan mobil? Yah… saat ini hanya ada pertanyaan-pertanyaan yang menggantung dalam pikiran enam orang tersebut. Tidak ada jawaban pasti yang mampu menerangkan pikiran kacau tersebut.

Bagaimanakah kisah percintaan Aldi dan Salsha selanjutnya? Bagaimana pula kisah-kisah percintaan para personil yang lain? Nantikan kisah selanjutnya di #Eaaa – Coboy Junior dan Winx (part 9) – Salsha VS Bella VS Steffi. Dan tentunya kisah-kisah berikutnya akan semakin menegangkan hingga air mata seolah hendak tumpah. Kita seolah bisa merasakan kepahitan dan pengorbanan yang dilakukan demi cinta : ) : ). Kita bagaikan menyalahkan sekaligus mengiyakan hal yang seharusnya patut untuk tidak lakukan. : ) : ) So, jangan pernah lupa membaca kisah-kisah selanjutnya!!!

NB : Bila komentarnya sudah berjumlah 63, saya baru akan memposting fanfiction part 9–nya yang menegangkan. Dan jangan lupa follow twitter @siska_khai. Terima kasih!